Semua orang suka bercanda dan suka yang humoris, karena membahagiakan. Namun, kadangkala berbuah duka
Idealnya setiap orang memiliki energi positif untuk bisa lebih kreatif, innovatif dan peduli terhadap masalah sosial di mana saja berada.
Banyak orang yang tidak konsisten menulis karena tidak percaya diri
Kunci keberhasilan Kompasiana adalah kita Kompasiana mampu menggerakan ranah afektif penulis untuk selalu berkontribusi di Kompasiana
Menulis di Kompasiana itu selalu asyik dan mengasyikan
Menulis itu membahagiakan dan lebih bahagia bila banyak yang membaca dan memberikan kritik dan saran, sebagai bentuk apresiasi
Eksistensi sebuah media adalah mendorong lahirnya sebuah gerakan perubahan yang besar seperti membangun gerakan literasi Anak negeri yang sedang mati
Every parent must motivate their children to keep writing and publish then in media
Istana adalah surga bahagia, tempat kita merawat kuasa
Bermimpilah agar selalu ada yang ingin dihapus dan ada target dalam kehidupan
Cermin retak berwajah buruk, raut wajah memancar luka
Kehadiran guru di depan para siswa adalah sebuah keniscayaan dalam proses pembelajaran. Namun, ada banyak guru yang tidak diharapkan, tidak memukau
Menulis bukanlah hobby, tapi sebuah kebutuhan untuk membuat batin terpuaskan
Kemarau begitu panjang. Membakar rumput dan ilalang. Sementara hujan enggan pulang. Menyirami sawah kering kerontang
Narkoba adalah masalah bersama yang mengancam kehidupan bersama, maka narkoba adalah musuh bersama dan harus dicegah secara bersama
Kemajuan teknologi digital tidak selamanya membawa manusia pada posisi aman, namun banyak ancaman. Oleh sebab itu kita harus bijak
Bila mahasiswa tidak punya mimpi membangun masa depan, maka tak ada harapan yang ingin dikejar
Seorang dokter biasanya akan bisa mengobati pasiennya secara mujarab, karena sang dokter tahu apa akar sakitnya. Harusnya pendidikan juga demikian
Kita awali perjalanan itu dari liang sempit gelap gilita, dan berakhir liang kecil dan sempit
Kemarau nan galau, risau tak terhalau. Kala hujan turun membawa berkah, sawah dan ladang senyum merekah