Di era informasi yang serba cepat seperti saat ini, kita hidup di tengah-tengah era yang sering dikenal sebagai "era post-truth".
Sederhananya, post truth adalah suatu era dimana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran.
Rulli menyoroti perubahan model komunikasi dari media konvensional ke digital sebagai pemicu utama fenomena post-truth. “Peralihan dari media konvensi
Pentingnya ketahanan literasi bagi publik, agar tercerahkan dalam merespons setiap kegaduhan politik.
Fenomena media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan informasi yang begitu pesat, sehingga berpotensi membawa kita pada jalan yang sesaat
Perilaku post-truth ini sudah lama terjadi sejak zaman Nabi SAW. Apa yang dimaksud post-truth itu? Simak penjelasannya berikut ini
Post-truth merupakan sesuatu perilaku yang sangatlah berbahaya bahkan dapat menghancurkan kehidupan seseorang.
Post-truth sebenarnya bukanlah sesuatu yang terjadi baru-baru ini
Kendati strategi kampanye hitam tidak menguntungkan, tetapi masih ada saja yang tetap melakukannya.
Fenomena Post Truth pada masa Pilpres 2024: Sensasi lebih laku daripada Fakta
Pada era digital yang terus berkembang dan membawa arus yang besar, peran media sebagai penjaga kebenaran dan pemersatu masyarakat semakin teruji.
Pasca-kebenaran itu menjadi kebohongan yang difabrikasi. Kebenaran yg disukai bukan soal faktual, tugas kita untuk senantiasa menguji dan mengajinya.
Membuka ruang dialog yang positif dalam ranah ruang publik terutama di dikampus yang menghasilkan akademisi handal dan intelektual berbobot.
Selama beberapa tahun terakhir, kita telah memasuki era yang sering disebut sebagai "post-truth era"
Berikut ini adalah cara untuk mendeteksi hoax.
Ajaran islam yang berlandaskan Tahuid atau monotheisme murni sangatlah tinggi dalam mengangkat derajat nilai-nilai kemanusiaan.
Pilpres 2024 diharapkan mampu melahirkan presiden yang memiliki primal leadership menghadapi era post truth
Fenomena yang terjadi di atas adalah manifestasi dari fenomena post-truth yang sudah mengakar.
Tentu kita harus pintar-pintar dan harus semakin pandai dalam mem-filter berita sepak bola yang kita ikuti
Kekuatan buzzer sebagai pemegang opini publik di era post-truth