Politik dinasti: kontroversi, pelajaran sejarah, dan realitas modern. Benarkah selalu buruk, atau justru berpotensi membawa manfaat?
Politik dinasti mengacu pada praktik yang di mana kekuasaan politik—jabatan publik diwariskan di antara anggota keluarga tertentu.
demokrasi sebagai sistem yang diyakini mampu mengakomodir kepentingan rakyat secara luas justru ternodai oleh segelintir elit yang haus akan kekuasaan
Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad dikenal sebagai sesosok yang menjalankan politik dinasti
Kita melihat fenomena nepotisme mulai dari bawah sampai atas seolah menjadi hal yang normal di masyarakat kita, nepotisme seringkali dibela
Demokrasi adalah antibiotik di tengah infeksi monarki pada masa lalu. Berbagai anggapan mengenai demokrasi bernada indah dengan narasi kewenangan tert
Terkikisnya batas antara politik dan nepotisme semakin terang benderang dengan wacana pencalonan Kaesang Pangarep dalam Pilkada Jakarta 2024.
Anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, membagikan buku bersampul Jan Ethes, anaknya di Surabaya
Kontroversi Asian Value dan politik dinasti memicu debat panas tentang hak asasi manusia dan keadilan sosial. Apa sebenarnya Asian Value itu?
Melihat di balik perubahan peraturan perundang-undangan mengenai syarat batas usia seseorang dalam mencalonkan diri menjadi Capres dan Cawapres
Ada banyak polemik yang terjadi setelah masyarakat melihat hasil pasangan nomor urut 2 menduduki peringkat teratas dalam pemilu presiden.
Dinasti seringkali memiliki mekanisme internal yang memastikan keberlanjutan perintahan keluarga, dan hal ini dapat memberikan stabilitas politik
Menyoal politik cawe-cawe Jokowi : diskursus pradigamtik
Politik dinasti merupakan sistem politik yang bertolak belakang dengan demokrasi.Politik dinasti sangat merusak tatanan demokrasi di Indonesia. LAWAN!
Putusan Mahkamah Konstitusi untuk masyarakat atau keluarga ?
Membahas tentang Politik Dinasti di Indonesia di tengah konflik Palestina Israel
Apakah Anda setuju bahwa politik dinasti mengancam demokrasi? Mari kita bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini.
Ingatlah masa sekarang, kita berdiri pada situasi menstabilkan roh demokrasi. Setelah 32 Tahun (Orde Baru) mengalami degradasi kualitatif demokrasi
Segala hiruk pikuk politik saat ini bisa jadi bukan sesuatu yang alamiah, tapi by design, termasuk drama Jokowi dan PDI. Siapa yang diuntungkan?
Lagi-lagi pemerintah tak berhasil menjaga asa masyarakat Indonesia dan mempertontonkan peristiwa politik yang menghancurkan etika politik itu sendiri.