Kunjungan pertama Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri menandai arah baru politik luar negeri Indonesia.
Prabowo tentunya mempunyai maksud membawa kepentingan bangsa Indonesia dan juga dunia, dengan melalui kerja sama antar negara.
Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia pada Februari 2024 menandai babak baru dalam politik luar negeri Indonesia.
Dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, Indonesia dihadapkan pada dilema signifikan terkait konsep "tatanan global berbasis aturan."
Ancaman nuklir Korea Utara memicu ketegangan global dan potensi Perang Dingin baru. AI dan keamanan siber sebagai kunci dalam meredam krisis ini.
Di tengah perubahan geopolitik global, pertemuan Prabowo dan Putin tampaknya mengejutkan berbagai pihak dan dapat dikatakan langka.
Indonesia, sebagai negara berdaulat, harus menyadari dinamika ini dan mempersiapkan generasi mudanya untuk tetap loyal kepada bangsa dan negara
Konflik dan Klaim di Laut Cina Selatan atas kedaulatan Indonesia harus dilihat dari beberapa aspek, bukan hanya militer namun dari aspek non-militer
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentang luas dengan adanya hamparan pulau-pulau dan luas lautan yang menjadi batas wilayahnya.
Perang Iran-Israel ini memburuk setelah terjadinya serangan terhadap kedutan Iran di Damaskus Syria. Konstelasi politik global mengalami ketegangan.
Menarik untuk menyimak kebijakan luar negeri Tiongkok dan dampaknya bagi Asia Tenggara
Tulisan tentang pengaruh variabel kepemimpinan dalam Politik Luar Negeri
Negara ternyata masih merupakan aktor dominan dalam politik luar Indonesia.
Kini publik menanti berbagai kebijakan presiden baru di tengah konteks politik luar negeri yang lebih kompleks
Presiden Rusia Vladimir Putin Kembali Memenangkan Pemilihan Presiden, Kuasai Rusia Lebih dari Dua Dekade
Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menunjukkan aspirasinya untuk bergabung dengan OECD
Identitas dan norma dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi pembuatan politik luar negeri sebuah negara, termasuk Indonesia.
Populisme Jokowi dianggap turut membentuk cara pandang dan penekanan isu-isu tertentu dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia.
Mempelajari politik luar negeri sebuah negara memberi banyak manfaat baik dalam konteks akademis maupun praktis.
Sebagian kecil catatan berikut menegaskan bahwa Indonesia sama sekali bukan sekadar “penonton” dalam panggung diplomasi global.