Pernahkah Moms merasa ada sesuatu yang "ganjil" dalam cara Moms mengasuh Si Kecil?
Pola asuh otoriter mempengaruhi setiap aspek perkembangan anak, salah satunya perkembangan sosial emosional.
Alih-alih fokus pada pola asuh otoriter, orang tua sebaiknya mengadopsi pendekatan yang lebih seimbang.
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan komunikasi satu arah, pemberian perintah dan larangan yang ketat
Tapi, di era sekarang, mendisiplinkan anak tak perlu lagi pakai pola otoriter.
Pola asuh otoriter ini dapat merusak perkembangan emosional anak, memicu perilaku agresif, mengembangkan perilaku pasif-agresif, menghambat
Orangtua juga perlu mengetahui kapan dan pada situasi apa mereka harus bersikap tegas maupun santai seperti teman.
Pola asuh adalah cara orang tua berinteraksi dengan anak untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis mereka
Kesadaran akan peran orang tua dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan positif anak.
Memang sesuatu yang seharusnya tumbuh atapun mengalir, tak akan berhenti begitu saja meski ditekan atau diredam. Maka hindari ego melawan ego!!!
Tentunya kata strict parents sudah tidak asing lagi di zaman sekarang, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja.
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental yang diampu oleh Prof. Dr. Syamsu Yusuf L.N., M.Pd. dan Nadia Aulia Nadhira, M.Pd.
Pola asuh orang tua memiliki dampak negatif terhadap perkembangan sosial emosional anak.
Pendidikan dan pembentukan karakter anak merupakan tanggung jawab utama bagi setiap orang tua.
Orang tau sering menerapkan pola asuh yang turun temurun dia terima. Padahal perkembangan zaman sudah berbeda. Masih relevankah?
Manusia merupakan mahluk sosial, setiap individu pasti akan melakukan interaksi dengan individu lainnya.
Pengaruh Pola asuh otoriter terhadap perkembangan sosial emosional anak
Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, dimana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak-anak