Mengenang Pemilu 1997
Dalam Pilkada serentak di berbagai daerah, fenomena kotak kosong menjadi sorotan menarik.
Anies dan Ahok, Bersatulah!
Relawan membelot? Atau strategi politik yang telah direncanakan?
Yudya Pratidina Marhaenis!
Pilkada serentak telah menjadi salah satu agenda penting dalam demokrasi Indonesia.
Mengenang Pemilu 1997 - Kualitas Pemilu 1997 di Indonesia
Sejak pilpres 2014 hingga pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019 lalu, Bangsa Indonesia seperti terpolarisasi ke dalam dua kubu.
Strategi Blusukan sudah menjadi strategi usang menjelang Pemilu 2024. Masyarakat sedang menunggu variasi baru dari calon kandidat
Getah-Getih ke Gabion, Politik Cemar Asal Tenar, Memang Anies Salah?Batu gabion ala Anies Baswedan menuai pro dan kontra. Jelas saja, usai bambu ratus
Anies, Ahok, dan JokowiPertama mengapa menggunakan nama Ahok bukan BTP, karena mau membahas "manusia lama" BTP, Ahok yang menjadi pembicaraan. Ketigan
Anies Baswedan, Terima Kasih Telah Mengantar Jokowi pada Periode IIMK semalam telah mengeluarkan keputusan bahwa pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin ad
Melihat beberapa langkah dan pilihan Anies Baswedan sejak menang kontestasi 2017 kog semakin aneh, tidak jelas, dan bermain sendirian, di antara
Terima Kasih Ahok dan Kebangkitan NasionalKebangkitan Nasional tahun ini serasa benar bahwa bangkit dan nasionalis baru. Seolah tidur sekian lama, di
OK-Oce dan Pilkada DKI Membantu Pemilu 2019Cukup menarik apa yang terjadi dalam kontestasi 2019. Pemilu legeslatif dan pemilihan presiden yang serempa
Potensi Kritis Suara Jokowi, Jangan Terlena Hasil Survey. Hal yang cukup penting, agar semua bersiap bukan malah berdiam diri.Koalisi 02 sejatinya tah
Pemimpin itu realistis, bukan mimpi. Hal prinsip dan penting. Sayangnya belum tampak dalam koalisi 02 baik pasangan capres, dan jajaran BPN sekalipun.
Nyesek itu seperti ini,Ilustrasi pertama, di kost atau kotrakan tanggal tua, mie instan tinggal satu, mie goreng lagi. Masak memakai pemanas air
Kartu mati koalisi 02 itu justru orang dalam sendiri. Salah satunya ada pada Fadli Zon yang ugal-ugalan. Belum lagi Ferdinand yang jauh dari jargon pe
Kampanye pilpres dari hari ke hari hanya menjadi hiburan bagi bangsa ini. Lumayan lah dari pada berseteru dengan keriuhan yang berisi fitnah atau hoax