Relawan Jaya Center mendapatkan penghargaan istimewa dari pasangan pemenang Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung dan Rano Karno, yang dikenal sebagai M
Perbedaan pilihan politik adalah keniscayaan, tetapi kedamaian dan persatuan adalah fondasi utama untuk masa depan.
Menurut Pramono, problem utama UMKM adalah permodalan.
Upaya untuk memasang Closed-Circuit Television di setiap RT/RW oleh Mas Pram dan Dul sebagai pencegahan kejahatan adalah langkah yang patut diapresias
Di Segmen Ke-3 Debat Cagub dan Cawagub DK Jakarta, masing-masing Cawagub diberikan panggung untuk beradu gagasan.
Narasi ini mencerminkan aspirasi Penulis sebagai pendukung pasangan Cagub dan Cawagub Daerah Khusus Jakarta Mas Pram dan bang Rano "Doel" Karno
Survey menempatkan elektabilitas eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan bertengger di puncak “klasemen” elektabilitas bacalon Pilkada Jakarta 2024.
Sebagai salah satu warga ber-KTP Jakarta, saya senang ajang pilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 dibanjiri calon Gubernur dan Wakilnya.
Anies Baswedan sempat diisukan masuk dalam daftar nama-nama calon kepala daerah yang dideklarasikan PDIP gelombang 3.
Takdir Terpanggil: Langkah Betawi Menuju Kedaulatan Politik di Jakarta dengan Keputusan MK No.60 Tahun 2024
Pertemuan Anies Baswedan dengan PDIP Jakarta memicu spekulasi aliansi baru menjelang Pilkada DKI 2024. Peta politik berubah.
Betawi Bangkit atau Terjajah di Tanah Sendiri: Mencari Kedaulatan di Tengah Arus Pilkada dan Revitalisasi Budaya.
Budaya politik untuk mengondisikan agar tidak ada partai politik di luar pemerintahan adalah budaya yang bengis.
Pemilihan Gubernur Jakarta tampaknya akan diwarnai oleh dinamika politik yang erat dengan Pilpres 2024. Pilkada Jakarta Akan Beraroma Pilpres 2024.
Diusungnya Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta, ini berarti munculnya 2 nama besar untuk Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
Pilkada DKI Jakarta menjadi cerminan dari kualitas demokrasi Indonesia, menjadi miniatur serta barometer politik nasional.
Jakarta, kota yang selalu berubah, sekarang dihadapkan pada tantangan baru: pelestarian kebudayaan Betawi di tengah modernisasi yang rapid.
Risiko kepemimpinan non-betawi di Jakarta: Ancaman terhadap keanekaragaman dan stabilitas sosial.