Ibu, adalah wanita sederhana yang mencintai keluarganya, Bapak berulang kali mengingatkan ku dan adikku akan hal itu.
Mengingatmu, napas menghela Terbanglah pesawat kertas terapung di udara. Berharap akan menjelma kupu-kupu datang menemui dirimu
Harapanku akan tetap menjadi doa untuk setiap hari-hariku, yang belum tercapai aku biarkan, yang gagal aku tinggalkan, aku akan terus berjalan kedepan
Sedikit aku mengambil sebuah latar pada hari hari tanpa mendung, dan bulan tak segan untuk datang serta bersinar dengan terangnya
ayo juga terbangkan mimpimu, ada banyak waktu yang perlu digunakan sebaik baiknya dari 365 hari tahun ini, tetap semangat semua
Orkestra pikiran menggambar garis nada di kerutan dahi. Lalu, terciptalah simfoni, harmoni pikir dan rasa.
Catatan diari hari ini memainkan pesawat ini cukup mudah dan tergolong mengasyikkan, tinggal melepaskan pesawat ke udara
kubuat pesawat kertas yang berisi puisi tentang mimpi-mimpiku lalu kuterbangkan pesawat kertasku dari atas bukit dengan melawan arah mata angin
Selembar kertas.. Ku sobek dari bukunya.. Terlepas.. Rapi... Bersih bergaris.. Ku goreskan cerita.. Indahnya.. Pemandang