Di Persimpangan KataDi persimpangan kata yang kelam,Aku terpaku, terjebak dalam krisis.Tinta pena kering, ide membeku,
Seorang pengemis jalanan Duduk di persimpangan jalan Sembari melihat papan iklan Bertuliskan lowongan pekerjaan
Malam itu menjadi malam yang sulit dan tak bisa diceritakan. Pertarungan gagasan, angan, bahkan pertarungan perenungan menjadi sebuah pertaruhan.
Masa akhir, ke mana arahnya? Berpilah-pilah di persimpangan jalan
Hasrat kekasih yang tak mampu di pahami karena adanya kesalahpahaman dalam menyikapi sebuah kondisi.
“Mencoba paham yang melelahkan.”
Terkadang situasi hidup membingungkan
Pada persimpangan malam Aku merangkakBersuluh bulan menata waktuCoretan bayang menempel di pucuk nasib
Kita curahkan waktu pikiran dan jiwaUntuk mencari titik temu di persimpangan yang penuh cahaya
"Jika alam semesta merestui, aku akan mencintai Alvi sekali lagi." Kataku dalam hati.
tentang surga dan keinginannya selalu menjadi harapan setelah kematian
Engkau bersanding dengannya, Aku bersanding dengan do'a, Engkau dengan tawa, Aku dengan air mata, Kita saling menatap mata
Saat jalanku menemui cabang, persimpangan yang membingungkan
Ketika mencari kebenaran adalah kenyataan maka aku ingin tidur dan memimpikan hal demikian.
Aku berusaha kuat namun dinginnya air hujan mencekam tubuh ini, menggigil
Engkau terus menjauhSaat aku mengikuti muSampai aku terjebakDi persimpangan jalan ini
Aku, Kamu dan Persimpangan Jalan. Untuk semua hal yang akan datang tiba-tiba
Logika dan emosi, bergandengan tangan, Berdebat seputar pilihan-pilihan, Dengarkan bisikan hati yang jujur,
Momen untuk mempersiapkan diri sebelum akhirnya malas.
Untuk setiap tulisan, persoalan dimunculkan dengan bahasa ringan