Iya aku pernah mengalami itu semua Hingga kini pun kadang masih sama
Bulu tangkis, olahraga yang pernah menjadi kebanggaan bangsa, kini meredup
Puisi tentang curhatan masalah hidup yang pernah dialami manusia
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Mulai dari, khususnya tentang Mulai dari yang Pernah. Semoga bermanfaat.
Keliru memahami tiada puas membenarkanMengelak diluar kemauan untuk memastikan
Kisah tentang adik kandung saya, Selviana Suni yang sudah memasuki usia ke-17. Ia telah dipanggil oleh Tuhan.
Hai.. puisi lagi. Selamat siang dan terima kasih. Salam damai dari hati.
Pesan ini buat orang yang berarti buat hidup lebih berarti. Indah nya hari itu. Bahagia mu Seluruh Jiwa.
Kisahmu masih terkenang hingga saat ini, semoga bahagia ya
Motivasi kepada para pasien & keluarga pengidap cancer untuk terus semangat dan tidak menyerah sebelum Allah mengutus malaikatNya untuk menjemput.
Ilustrasi perempuan yang sedang berdiri diam. (via pexels.com)*Kau yang begitu bermakna di pagi ituHingga aku yakin suatu hal
Puisi tentang mengutarakan sesuatu jika sesuatu itu belum pernah kita alami akan jauh beda jika kita sudah pernah mengalaminya sendiri.
Sekali lagi ingin kukatakan dengan lantang, Kita pernah sedekat nadi sebelum akhirnya saling menyudahi
Jika kebersamaan pun keberterimaan tak lagi kembali. Tak lagi ada saatnya untuk kita. Semua hanya omong kosong. Hanya dusta.
Cinta memang tak pernah salah. Yang salah adalah aku Yang membiarkan rasa ini tetap ada Hingga hanya angan yang membuat kita bersatu
Saat semua sudah berada dalam genggamanKecantikan, ketampanan, kebahagiaan, pangkat juga kekayaanApakah perlu kita sombongkan? Berjalan dengan an
“Handoko.”Nama yang sederhana, sesederhana orangnya.Lelaki paruh baya ini tidak menyebutkan nama panjangnya. Dia cuma menyebutkan “Handoko”. Cuma itu.
Menjelang magribAda tetes-tetes bening dari langitGemelitik suaranyaDi atas gentingSeperti mengertiAda resah yang membalut hatikuGelap yang prematurMe