Kegoblokan para pecinta tak bisa dinalarkan. Perempuan adalah racun sekaligus penyembuh tubuh.
Rindu kasih, mimpi pasangan, cinta tak pasti, puisi dari perindu
bersiap akan kehidupan selanjutnya adalah kebaikan yang wajib dilakukan segenap waktu
Merangkai aksara pelipur aku, membuang rasa tak menentu, bersama ragu dibalut rindu
Jalan kalbu sang perindu, Luas tak bertepi, Seperti hamparan langit memayungi bumi
Sunyi datang membawa perindu. Angin datang membawa haru. Aku datang mereguk hasrat menderu. Engkau datang. Duh! Menampar mukaku
Sudahi mimpimu wahai jiwa perindu, sebab masih ada esok yang sendu...
Pada persimpangan hari,Ada senyum yang memikat hati dan dunia.
Apakah ini suatu pesan darimu? Bahwa pesan rindumu telah aku terima?
Belum puaskah kau menggerutu sepanjang malam? Sadarkah kau bahwa malam semakin larut dan jiwa-jiwa para perindu telah tertidur pulas?
Seperti secangkir kopi, kekasih adalah candu, menjadi pemantik segala hal dalam kelindan hati dan pikir.
Dalam keadaan apapun, Aku akan menjelma menjadi sesuatu yang Kau Butuhkan, meski tak perlu Kau tahu.
Puisi Para perindu adalah puisi hasrat diri untuk pulang ke rumah Tuhan dengan kepulangan yang baik.
Tirai Rindu di Balik Puisi, di balik, Puisi, Fiksi, Tirai
Kau adalah setangkai mawarYang selalu ingin kugenapi keindahanmuMenjaga warna merah meronamu, utuhDengan helaian kelopaknya yang genap*Pada pagi
Di sana Duduk sang perindu Dalam sepi Rindu gemuruh tawa Rindu tangisan Rindu membelai Di sana Perempuan itu Tenggelam Te
Termenung dlm ruang beku Disudut rindu ku bertanya tanya tentangmu Yang seakan lenyap Hilang rimbun sepi Wahai sang perindu Sejangkal,dptkh ak
Kata-kata adalah perantara rasa jiwa dan makna yang tidak sesungguhnya, namun sayang kata-kata sangat tidak merepresentasikan hakikat ksejatian rasa,