bahkan sampai di bawah rimbunan daun ini/masih juga kau peluk duka dunia
Tak aku paksa kau harus menyukaiku, sebab perihal rasa tentu milik hatimu: tidak atau suka, tolak atau terima.
Yang aku baca kini bukanlah sebuah puisi, Tidak akan ada kalimat puitis yang kalian dengar, Tidak aku tulis kalimat simetris
Jangan menyerah dan terus berusaha dalam menjalankan kehidupan yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
Kau tak perlu kejar, ia akan datang sendiri. Semakin kita mengejar, sesuatu itu makin menjauh darimu.
Perihal diri, perihal belajar, perihal dewasa, perihal terima kasih. Perihal-perihal yang muncul ketika saya menulis tulisan ini.
Rumah adalah penghuni yang ada didalamnya pulang untuk bertemu orang-orang tersayang untuk kembali mengenang masa-masa indah dan suram
Untuk setiap hal yang diinginkan, itu berharga dalam kewarasan
Semua perihal rasa. "Bukan dimana kau berada tapi dengan siapa kamu ada".
Dekat belum tentu bersatu, dekat bukan hanya jarak, dekat bukan berarti tersirat hanya syarat untuk sebuah lintasan akan sebuah harapan
Benarkah mereka lupa mengerjakan perintah Tuhan akan jadi tersangka perbuatan dosa? Lalu bagaimana terbebas dari vonis tersangka perbuatan dosa itu?
Kedewasaan bukan perihal angka, tetapi perihal perilaku dan cara kita bertindak ketika menghadapi masalah. Bisa di lihat bagaimana cara kita
Perihal rasa, Rasaku ini yang paling tak ada jeda Perihal setia, Setiaku ini yang paling tak ada tara
Manfaat dan Kelebihan/kekurangan HIDUP KITA DI ERA SERBA DIGITAL INI
Seorang yang tumbuh dewasa Tak lagi tabu perihal rasa tentang asmara yang tak lagi sirna
memandang mu terjebak di memori lama, tak bisa berlanjut ,hanya dalam waktu enggan melupa
Kau adalah sesal sesal terbendung menjadi satu kegagalan yang layu sebelum musim menapak utuh
Kalau rasa itu sendiri sudah masuk dalam raga. Baca puisi Perihal Rasa di sini