Wahai kembang abadi, bunga harapan yang tak pernah layu
Kamu itu lebih dari cantik dibanding perempuan lain
Perempuanku Aku dilahirkan oleh ibuku, perempuan Menyusuiku, membesarkanku, dan membentuk karakterku Nenekku, yang melahirkan ibuku
Perempuanku..Perempuan yang awalnya, ku kira berbeda Agama lantaran namanya..Perempuan yang awalnya, biasa-biasa saja...Namun, dia adalah perempuan ya
Sepertinya sanubariku penuh debu rindu yang perlu di lap bersih oleh perempuankuSemakin kesini aku semakin tau, bahwa kedewasaan ini adalah sebuah jar
Inilah aku apa adanyaYang hanya ingin hidup bahagiaMerajut mimpi dan asaTapi ku tak ingin sedikitpun memaksamuUntuk hadir sebagai masa depankuAku cuma
Kali ini bersama angin aku inginmenjamah wajahkau yang lelap dalam sembapdi pembaringan sarat air mata.Ada iri yang purbapada empuk di kepalamuadanya
Puisi ini kutulis untuk perempuankuYang sedang tidur tapi tetap mengingat namakuYang sedang kerja tapi tetap tak lupa menelfonkuYang sedang melaju ken
Malam dimana begitu gelapKetika airsudah tak lagi disungaiKini telah berada di ruang tamuSeoalah menikmati secangkir kopiTeringat kemarin air hanyadi
Perempuanku Dalam waktu yang berputarDalam perjalanan diam yang gemuruhEngkau mata air kehidupanSegar, mengalir dan bermaknaMungkin engkaupun jua
Korban Korban lagi berjatuhan Entah sampai kapan Jawab hanya pada Tuhan Jahiliyah moderen Luka perempuan Indonesia Jalanan ba
Untukmu perempuanku,Perempuan yang akan meninggikan derajat keluargaku,perempuan yang akan menjadi madrasah keluargaku.Merindukan senyumanmu ituSenyum
kamukamudan kamuhampir selalu ada kamuyang mengisidan menghias hari-harikudi sini, di handphone milikkuada kamuada PIN BBdan nomor kontak selularmuyan
Nomor : 60 kamulah istriku, perempuan tangguh sekilas rapuh perempuan sederhana sedikit gincu dan aroma kamulah benteng yang kokoh nafas yan
[caption id="attachment_328572" align="aligncenter" width="576" caption="http://1.bp.blogspot.com/-lmIdi2exPrk/UUnb9Uj-qGI/AAAAAAAAAhI/EP7wlyZvr_8/s16
Apa kamu ingat pertama kali perbincangan kita? Aku masih ingat. Kurang lebihnya. Bagaimana bisa lupa sesuatu yang tidak mau aku lupa? Tapi, sudahlah,
Ketika kau datang hingga pertemuan itu terjadi aku hampir tidak percaya sungguh nyata adanya sosok sederhana luar biasa Kau indah namun tak dapat
--- Liris Sungguhan Perempuanku Meski pusaran usia menulis sajaknya sendiri-sendiri. Tiada celah bagi kita untuk meronce kelah. Tiada sekuil h
Oleh: Muh. Arifin Zaenal Where did we come from? Why are we here?Where do we go when we die?What lies beyond? What lay before,?Is anything certain