Bulan ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan positif justru dicoreng dengan berbagai kegiatan negatif oleh segelintir orang.
Remaja terlibat dalam perang sarung mematikan. Keluarga, sekolah, dan masyarakat berperan. Perlindungan, pendidikan, dan penegakan hukum penting.
Aksi perang sarung bukan termasuk tradisi di bulan suci Ramadhan
Perang Sarung di Bulan Ramadhan, budaya positif atau kekerasan berkedok budaya?
Fenomena perang sarung di berbagai kota meresahkan masyarakat
Kenangan kala masih berburu tanda tangan imam hingga perang sarung dengan teman-teman saat bulan ramadan sangat berkesan untuk saya.
Siang hari, kami menghabiskan waktu bermain mercon bumbung di pomahan, sebutan untuk tanah kosong yang jadi hutan kecil. Suaranya sahut menyahut.
Perang sarung yang awalnya hanya bentuk permainan, kini dilakukan untuk tawuran. Itulah yang membuatku miris.
Pengurus masjidlah yang paling merindukan suasana rusuh, riuh, bahkan ributnya anak-anak ketika hadir meramaikan masjid/musala