Jangan anggap enteng demam, penyakit C-19 juga memiliki gejala yang sama.
Ternyata kebiasaan tersebut selaras dengan penelitian di 6 Negara yang dilakukan pada para 2,884 dokter dan nakes
Banyak para penyintas covid-19 yang berjuang menghadapi kerontokan rambut parah, termasuk saya
Di tulisan ini saya akan mencoba menuliskan kisah-kisah para penyintas Covid yang benar-benar saya ketahui sendiri.
Sepenggal kisah penyintas COVID-19, menemukan kekuatan melalui Firman Tuhan
Selalu menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan. Bersepeda memang baik, menjaga diri lebih baik. Tetap bersepeda dengan bijak.
Belajar dari para penyintas dan keluarganya menjadi salah satu cara untuk membekali diri agar lebih mampu menghadapi situasi sulit pandemi.
meski saya menjadi salah satu pegiat sepeda yang pernah jadi penyintas covid-19, tapi masih berupaya menerapkan prokes dan menjalani pembatasan keg.
RESONANSI DALAM PERGULATAN BATIN DENGAN NIKOTIN DAN KAFEIN( Adi Bustian ) Di awal tulisan saya sampaikan bahwa ini adalah pernyataan pribadi dan&
Sejak dinyatakan positif Covid-19, timbul berbagai perasaan antara kaget, bingung, sedih, dan pasrah bercampur menjadi satu.
Selain kisah penyintas covid 19 hingga menjaga lansia agara tetap sehat, ada juga konten kesehatan mental tanpa positive vibes only.
Bagaimana kita bisa sembuh dari Covid-19. Hal yang penting dilakukan adalah cepat bertindak, hindari stres.Tertawa juga bisa mempercepat pemulihan.
Ada beberapa refleksi saat saya menjadi penyintas Covid-19.
Pengalaman pribadi penulis sebagai survivor dalam ikut upaya pencegahan penularan Covid 19.
Banyak di antara mereka (penyintas Covid-19) masih mengalami keluhan-keluhan yang mirip saat dinyatakan positif Covid-19.
Covid itu pintar, dia menyerang bagian tubuh yg bermasalah. Saya melawan. Ku paksakan makan meski tak memperdulikan rasa yg hambar.
Sakit kepala sebelah belum hilang ternyata, begitupun tubuhku yang mudah merasa dingin. Saat kutempelkan tangan pada keningku, tubuhku tidak panas. Ak