Mohon komentar dan masukkan agar semakin kreatif dan tekun dalam menulis
Puisi Terima Kasih, Walau Akhirnya Tetap Karam
Foto : SakamesemalukuTaniwelTanah, nyong deng nona rawat cinta dari Kasieh, Nukuhai sampai NakaelaTanah, ana cucu panggayong kole-kole denga bahagia d
Jika saja keindahannya berubah derita...Bagaimana bisa bunga-bunga bermekaran dengan bahagia...Andaikata keindahannya ditandingkan dengan emas yang di
Pada cahaya matamu yang menyinari rinduku Di tengah kemacetan waktu di balik raguku Kau pergi dengan segala tanya dalam harapku Mengapa harus aku yang
Kekasihku...Jika senja dimatamu menjelma asap yang menggantung diatap-atap negeriJika ikrar sucimu tergenggam dalam kepalan tangan kiriJangan engkau l
Bagaimana kabarmu ?Masihkah kau bahagia dengan luka yang kau tancapkan di dadakuAtau air mata yang diminum ibuku karna dirimuSemoga, kau baik-baik saj
Hari ini...Kulihat ibu bersemangat meramas sagu diujung umurdemi melihat anaknya tumbuh dengan jujurTak lupa ia hidangkan sepiring ikan yang diambil k
Di bawah atap langitKopi buatanmu masih terasa di ingatanSedangkan, rindu mengepul bersama harapanTemu kita mekar tergantung paket internetanAku
Ibunda....Telah lama ku berkelana dari tanah ke tanah...Menanam bahagia padamu di antara jejak-jejak kaki...Namun kini. tanpamu, jejak-jejak itu hanya
Kawan ku...Di kampung ku...Telah lama tertanam Cinta para petani...Telah lama subur doa-doa untuk dijabah Ilahi...Telah lama pula dipetik nikmatNya hi
Kekasih...Lautan dalam sangkarmu begitu tenang..Meski gelombang didalamnya perlahan menggenang..Aku tak ingin bintang itu jatuh di bawah kelopakmu apa
Duhai Kekasih...Cintaku lebih murni daripada air mata para bidadari surgawiSemenjak, Namamu dituliskan dalam syair cinta sang IlahiSemenjak itu pula a