Solidaritas dan Kemanusiaan Global untuk Pengunsi Dunia
Jika Indonesia mampu menampung ribuan warga Rohingya dan membiayai mereka hingga milyaran rupiah,apakah warga Indonesia akan diberikan hak yang sama.?
Kita sering dimonopoli oleh kecantikan wanita , seperti Monalisa dengan senyumannya
Rohingya: Korban Konflik yang Membutuhkan Kepedulian Kita. Kisah selengkapnya di blog!
Saya ingin mencoba menjawab kerasahan dan rasa penasaran teman-teman mengenai etnis Rohingya yang baru-baru ini telah meramaikan media sosial kita.
Program Pangan Dunia (WFP) menyebut anggaran makan untuk setiap orangnya menjadi US$ 10 per bulan.
Ratusan mahasiswa mengusir paksa pengungsi Rohingya dari tempat penampungan sementara di gedung bale Meuseuraya Aceh (BMA) menuju kantor Kemenkumham.
Mendapati hal tersebut, pengungsi etnis Rohingnya hanya terpaku dan sebagian diantaranya menangis ketakutan dan menjerit-jerit meminta ampun.
Operasi Jagratara 2023, Imigrasi Perkuat Pengawasan Keimigrasian di Sabang
Kenapa pengungsi rohingya ditolak diindonesia?
Media sosial ramai memperbincangkan pengungsi Rohingya di Aceh. Berbagai pro dan kontra mewarnai dunia maya.
Para pengungsi Rohingya di Indonesia sekejap menjadi musuh masyarakat. Dengan potensi kedatangan lebih banyak dari mereka, bagaimana solusinya?
Perjalanan kompleks Rohingya di Indonesia: Simpati berubah jadi antipati.
"Kehadiran Pengungsi Rohingya di Aceh: Sentuhan Kemanusiaan atau Tantangan Sosial?Kisah dramatis para pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan
Rohingya merupakan suatu kelompok etnis muslim yang berada di Myanmar selama berabad-abad lamanya
pemerintah akan tetap membantu para pengungsi Rohingya yang datang
Ada apa sebenarnya dengan rohingya? Mengapa mereka datang ke Indonesia? dan Siapa mereka sebenarnya?
Sebanyak 11 orang dari etnis Rohingya yang tiba di Aceh, dilakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan penyelundupan manusia
the behavior of the rohingya refugees is starting to bother the locals.
Mengapa netizen Indonesia memiliki urgensi yang begitu kuat untuk membantu Palestina, tetapi sangat antipati terhadap kehadiran pengungsi Rohingya?