Sebuah pengkhianatan yang menyisakan luka menganga.
Satu surat, satu pilihan. Sebuah cinta yang hancur dalam sekejap, menyisakan hati yang remuk dan jiwa yang terombang-ambing dalam kesunyian.
Pria miskin jatuh cinta pada seorang gadis yang meninggalkannya demi kekasih yang kaya, karena merasa masa depan akan cerah.
Luka bagi Gina adalah cambuk dan energi paling besar, untuk melenting jauh menggapai kesuksesan. Sukses adalah kekuatan untuk membalas dendam.
Jatung yang berdetak lemah membawaku terbang tak tentu arah
Pada rintik sendu dimalam rabu, "Kau kekasihku" menusuk jantung perempuan gila dengan porak poranda.
Sungguh. Aku benar-benar memihakmu. Kecuali saat gerbang ditutup. Seperti dulu. Penghianatan Mata Hari. Di atas setumpuk informasi.
Aku terluka karena rasa yang begitu besar akan cinta
poros-poros waktu akan berbicara pada episode tepat dalam tenang yang dirindukan dan menggebu dalam ketidaksendirian
Perjalan politik kita yang diwarnai dengan berbagai macam dinamika kekerasan, penghianatan dan pemberontakan sebagai akibat akrobat politik dari oknum
Ketika engkau menyelam Ke dalam samudra cinta Cinta itu penuh duri-duri tajam Siap merengkuh mu dengan kedua sayapnya
Kisah perempuan yang dihianati saat hari pernikahannya.
Lakon fiksi para Pewarta di Negeri Sastra. Sebuah cerpen sebagai penyindir ketamakan dan penghianatan para pekerja kisah.
Lamanya hubungan tidak menjamin akan kesetiaan. Kesetiaan hanya dimiliki oleh orang orang terpilih
Penghianatan Koruptor Terhadap Bangsa dan Negara ini Sedemikian Massif dan Sitematis
Banyak kisah yang harus dilalui untuk mendapatkan akhir yang bahagia.
Monte Cristo membalas dendam kepada musuhnya justru dengan memberikan air susu berlebihan sehingga menjadi air tuba.
Ilustrasi puisi: pixabay.comDi sebuah sudut sunyi sebuah hati meratapTak henti-henti menaikan doaMengungkap segala penyesalan yang seperti terlambatNa
Lahir kata toleransi yang memaksa untuk menerima sistematis perbedaan. Akan tetapi semua lebur kedalam kubur yang membunuh kesejahteraan.