Perkenalkan dulu, nama Saya Kixxx, karyawan swasta, domisili Bandung.Singkat cerita. Sekitar setahun yang lalu, bulan Nopember 2017 Saya ikut program
Kisah ini diolah dari transkript percakapan via Whatsapp antara:+62 811-13xx-xxx (Korban) dengan Pulo Siregar - LBMN11/21/18, 11:16 - Korban:Sel
Kisah ini diolah dari transkript percakapan via Whatsapp antara:+62 811-xxxx-xxx dengan Pulo SiregarSelamat sore bapakPak perkenalkan nama saya
Kisah ini diolah dari transkript percakapan via Whatsapp antara:+62 816-xxxx-xxx dengan Pulo SiregarSore PakMau konsultasi nihSy mau tanya apa k
Kisah ini diolah dari Transkript percakapan Whatsapp antara:Pemilik HP nomor +62 813-9600-xxx dengan Pulo Siregar (081139000996)Halo
(Artikel ini kami harapkan dapat menjadi semacam Surat Terbuka untuk Kepolisian Republik Indonesia; Bank Indonesia; Otoritas Jasa Keuangan; Peradi dan
Ada yang menemukan Blog saya setelah melakukan Sholat Tahajud.Ceritanya, sebagaimana yang saya kutip dari hasil pembicaraan kami via BBM berikut ini:P
Semenjak artikel saya yang berjudul Jangan Bayar Kartu Kredit Jika Tidak Mampu(?) saya posting di Kompasiana, yang untuk lebih lengkapnya bisa dibaca
Judul postingan ini saya kutip dari bagian judul (ditambah kata tanya Benarkah?) untuk memberi pesan ada sesuatu yang perlu dipertanyakan) dari sebuah
Judul tersebut diatas saya angkat dari judul sebuah berita di harian Bisnis Indonesia edisi Jumat, 1 September 2006.Sudah cukup lama sebenarnya, yaitu
Beberapa hari yang lalu, salah seorang Kompasianer mengirim email ke alamat email saya, yang bunyinya sebagai berikut.Selamat pagi Bapak Pulo yang ter