Apakah bisa dengan pendidikan inklusi dapat menciptakan masyarakat yang inklusi?
Pendidikan inklusi memastikan semua anak, tanpa kecuali, mendapat hak belajar setara. Bagaimana Indonesia mewujudkannya? Baca selengkapnya di sini!
kita semua dapat belajar sesuatu dari siapa pun, jika kita mendekati orang lain dengan pikiran terbuka, dan mendengarkan apa yang dapat mereka ajarkan
Dyslexia bukan hanya tantangan, tetapi juga kekuatan. Kuncinya adalah memahami dan mendukung potensi yang ada.
Berhenti mengukur kecerdasan berdasarkan standar yang sempit. Disleksia bukan kelemahan, melainkan kemampuan melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional harus menjadi lebih dari sekadar selebrasi. Ini adalah momen refleksi mendalam.
Disleksia juga bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang keberanian untuk menghadapi dunia dengan cara yang berbeda.
Sistem pendidikan kita perlu berubah. Kita harus berhenti memaksakan anak-anak untuk memenuhi standar yang tidak inklusif.
Disleksia bukanlah sebuah kesalahan dalam otak kita. Ini adalah keindahan yang tersembunyi, yang hanya akan terlihat jika kita cukup berani
Anak-anak dengan disleksia membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi cara mereka sendiri dalam berkomunikasi.
Pendidikan inklusi bukan sekadar tentang membuka pintu bagi mereka yang berbeda; ini adalah tentang membuka hati kita untuk menerima
Disleksia bukan sekadar kesulitan membaca. Ini adalah kisah tentang kekuatan, ketahanan, dan potensi tersembunyi yang dapat berkembang.
Piramida belajar adalah konsep dasar yang sangat penting dalam perkembangan anak, khususnya anak berkebutuhan khusus.
Pendekatan Inklusif bukan hanya sekadar membuka pintu sekolah dan kelas bagi anak berkebutuhan khusus.
"Mahasiswa bermental ‘mahasiswa’? Mereka tak terima kritik, mencampuri urusan orang lain dengan dalih peduli. Apakah ini mentalitas sejati?"
Setiap anak, terlepas dari kebutuhan khususnya, memiliki hak untuk belajar dengan cara yang membebaskan mereka dan menghormati keunikan mereka.
Saya mungkin seorang guru pendamping khusus, tapi hati saya adalah seorang guru sejati, seperti guru-guru lainnya.
Anak-anak ADHD sering kali memiliki kreativitas yang tinggi dan kemampuan berpikir divergent yang lebih besar dibandingkan dengan teman sebayanya.
Apakah semua ini lebih dari sekadar retorika? Bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia, harapan tersebut sering kali terasa lebih sebagai ilusi
Temukan solusi dan harapan untuk masa depan yang lebih inklusif!