Ketika aku sadar dan senyumku mulai berbinar. Nirmala yang ku cari ternyata bersemayam dalam jiwaku yang tegar.
Jiwa yang sunyi begitu berarti. Karena malam telah berganti pagi. Terimakasih Tuhan & Semesta Alam atas anugerah hidup yang masih Engkau beri.
Lewat angin kutitipkan rasa rindu untuknya. Berkilau laksana pita-pita bercahaya.
Terima kasih untuk segenap pelajaran berharga darimu. Sudah saatnya aku menjadi diriku.
Seluas rasa yang tercipta,Tak mampu kuhindari begitu saja,
Jangan resah atau gundah.Mari susun rencana di pagi ini dengan penuh semangat yang bersinar cerah.Agar tujuan semakin jelas dan terarah.
Semangat aku, kamu dan kita
Jalan kalbu sang perindu, Luas tak bertepi, Seperti hamparan langit memayungi bumi
Sekuntum doa melangit menemui Sang Kekasih.Berharap membasuh lara menyambuhkan rasa perih.
Terbangun dan mulai terjaga. Bangkitkan raga yang lelah untuk tunaikan kewajiban dari Sang Pencipta.
Mencoba meramu cahaya malam. Mengumpulkan segenap kerlip cahaya semesta yang bertebaran.
catatan seorang gadis kecil yang bingung arah ;Pikiran sedang riuh banget ya?urusan satu dengan urusan lainnya bertemu secara bersamaan
Menyusuri jalan di kota cahaya, dibulan Februari yang dilengkapi hujan membasuh semesta.
Prediksi cuaca cinta seperti halnya prediksi cuaca semesta, Hanya bisa dikira-kira, tak berani memastikan jika belum sungguh terjadi dihadapan mata
Ku melintasi semak-semak tanah basah, Kembali berdiri gagah untuk menemukan arah
Tersenyum aku melihat bumi pertiwi, Aku sadar diri bahwa aku tak pernah sendiri,
Duhai getaran rindu, Datanglah segera kepadaku dalam wujud yang sempurna,
Jadikan hening hingga menjadi bening
Cintai dirimu sendiri terlebih dahulu,Terhubunglah sepenuhnya dengan dirimu,
Melukismu dalam imajinasi, Kubayangkan dirimu hadir dalam kehidupan ini, Membawa ketenangan, Membawa kebahagiaan,