Apakah menulismu hanya berdagang kata-kata? Apa bedanya dengan mata pencaharian lainnya?
Apa yang sudah dikerjakan pagi ini? Apa sudah mulai Anda jalankan resolusi tahun ini?
Keinginan kita begitu banyak bagai lautan, apakah semua bisa terwujudkan?
Bagaimana Anda memandang tenggat waktu?
Waktu dan pena adalah dua sahabat tak terpisahkan.
Apa yang sang pemanggul pena punya? Bukan harta, hanya kata-kata.
Siapa dia? Apa yang dicarinya selama ini? Mengapa ia bertahan?
Puisi keduaku di Bulan Januari 2024. Semoga bermanfaat.
Tiap huruf-angka walau bukan lagi dalam tetes goresan tinta
Perut lapar makan sup ayam Ayam betina bertelur lima Jaga hati dari salah paham Kritik dan saran mohon diterima
Mak Yati nggoreng sukun Kari limo diwadahi karung Urip tetanggan kudu sing rukun Sopo ngerti bakale tinulung
Pada batin yang tetap memilih bahagia. Bersandar pada raga yang papa tanpa patut dibanggakan
Pantun mbeling hari kelimaku untuk Event Opera Pantun Pimedia 60 Hari Berpantun, selamat membaca, selamat menikmati, semoga terinspirasi.
Perihal keteduhan terlukis darinya yang kusebut ibu tiada pamrih dalam darmanya
Sayapku masih berkelana sembari menyemai diksi sederhana
Pada akhirnya semua harus berhenti di sini dan biarlah amanat hanya sekedar kenang
Puisi tentang laku mencintai yang tidak berarti harus menguasai
Pantun Nusantara: Petualangan Lirik di Bumi Pertiwi
Hari pertama event menulis pantun Opera Pantun KomPak'O, tema Cinta Monyet.
di sini bersama taburan asa, untuk sebuah kisah mustahil, sebab adaku terlampau asing