Agar polemik tunda pemilu tak berkepanjangan, sebaiknya tiga lembaga ambil kesepakatan
Berita Kang Ahmad
Wacana penundaan pemilu 2024 cukup mengundang reaksi dan kontoversi di kalangan masyarakat berbagai bentuk penolakan di kalangan masyarakat
Di luar angka dan urutan tokoh pada berbagai survey politik, AHY telah menunjukkan kelasnya sebagai bakal calon kuat presiden pengganti rezim Jokowi.
Jokowi tiga periode banyak yang setuju dan berharap Jokowi menyelesaikan pekerjaan.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa banyak sekali menimbulkan pro dan kontra terkait penundaan pemilu.
Heboh pernyataan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PKB dan Luhut Binsar Panjaitan, Menko marinves mengenai Big Data.
Entah Ketua MPR, Ketua DPR, Presiden, atau tukang parkir Indomaret, siapapun dia, please dah, hentikan sudah semua pembahasan soal penundaan Pemilu
Isu gagasan penundaan pemilu berkembang di tengah fakta berjalannya tahapan proses penyelenggaraan pemilu. Mana yang harus kita percaya?
Penundaan Pemilu pada tahun 2024 menjadi pembicaraan yang serius di kalangan masyarakat akhir-akhir ini.
bahan-bahan pokok naik, rakyat meringik
Demo aliansi BEM SI diwarnai aksi anarkis yang diduga dilakukan 4 orang, kasusnya sedang dalam penanganan polisi.
Desas-desus mengenai isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode masih menuai polemik.
BEM SI kembali menggelar demonstrasi yang ditujukan untuk mengkritik pemerintah. Terdapat beberapa poin tuntutan yang disampaikan.
Cukup fokus memajukan Desa. Bukan Kepala Desa melalui APDESI atau apalah itu, lalu keluar jalur. Mengurus urusan rakyat di Desa lebih penting
Para menteri tersebut sudah melakukan langkah subordinasi terhadap presiden, jadi sudah sangat layak untuk didepak dari Kabinet.
Tiada seorang pun yang bisa memprediksi masa depan, namun kekuasaan bisa membuat rencana. Dan rakyat harus bagaimana?
Bisa jadi karena wacana tersebut semakin banyak mendapat dukungan dari pihak legislatif plus DPD
Menjatuhkan marwah presiden sangat gampang. Tak perlu menghujat. Itu cara kuno. Cukup berikan pujian dan dukungan untuk melanggar undang-undang.
Prestasi yang luar biasa dari Presiden Jokowi beserta para pendukungnya adalah mampu mengelola "Demonstrasi"relatif aman.