Salah satu ciri dan karakter dari Kurikulum Merdeka adalah bagaimana pendidikan dan pembelajaran terpusat pada peserta didik
Matematika dan Pembelajaran Diferensiasi untuk meningkatkan keterampilan siswa
Guru yang menerapakan pembelajaran diferensiasi adalah guru yang memahami kebutuhan murid
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan aksi nyata Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar pada Topik Diferensiasi dalam Pembelajaran.
Kesiapan belajar adalah sesuatu usaha yang disebut dengan "readiness".
Belajar Keliling Bangun Datar melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Praktek mengajar atau yang sering disebut microtraching dalam kegiatan program Pengenalan Lapangan Persekolah (PLP) II
Pembelajaran diferensiasi di ICC Al-Anshar Bahau dalam rangka program KKN-Dik Internasional di Bahau, Malaysia
Lalu apa sebenarnya pembelajaran diferensiasi? Bagaimana teknik yang bisa digunakan agar tidak terjadi Chaos di kelas?
Pembelajaran fisika melalui model POE dengan pendekatan diferensiasi meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam belajar
Pembelajaran Diferensiasi dan Kearifan Lokal, sebagai upaya Kebermaknaan
Untuk itu saya mengajak semua murid untuk membuat lagu, puisi atau drama Respirasi aerob, supaya lebih mudah untuk menghafalkanya.
Untuk mengantisipasi ketidaksukaan murid terhadap materi Jaringan hewan, maka saya menggunakan metode pembelajaran diferensiasi produk presentasi.
Sebagai guru kita harus menyadari bahwa tidak ada metode pembelajaran yang sempurna atau lebih baik satu dari yang lainnya.
Kemampuan improvisasi tidak hanya membantu guru mengatasi tantangan dalam pembelajaran tetapi juga memungkinkan tumbuhnya sikap resfonsif kepada siswa
Dalam kurikulum merdeka Salah satu cara untuk mencapai pembelajaran merdeka dan berbudaya adalah melalui pembelajaran projek yang berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Pada aksi nyata Modul 2.2 tentang pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional, saya melaksanakannya di kelas 12 IPA