Buku 'bajakan' tak lagi menjadi hal yang tabu ketika didengar dan dikenal.
Pembajakan buku, Perlindungan Hukum, Melindungi Literasi
Penggunaan platform online sebagai sarana membaca buku digital atau e-book
Di negeri tercinta Indonesia, pembajakan buku bukan lagi dilakoni secara 'perorangan', melainkan sudah berdiri menjadi suatu 'industri yang besar'.
Hunting buku-buku bekas amat berjaya pada era 80 hingga 90-an. Namun kini, hanya tersisa segelintir
maraknya pembajakan buku di toko-toko baik online maupun offline
Buku murah di lokapasar? Hati-hati, waspada pembajakan! Merusak industri dan literasi, belilah buku dari sumber resmi!
Tantangan Perbukuan di Era Digital: Membaca, Pembajakan, dan Masa Depan Kebudayaan Buku
Giat giatlah dalam usaha meluruhkan bakat, asal jangan terjerat.
Kasus-kasus pembajakan buku memang sudah tidak asing ditelinga kita sebagai masyarakat. Lantas siapa yang terkena imbas dari pembajakan buku ini?
Pembajakan buku di Indonesia memang nggak ada habisnya, hingga kita sedang tren penjualan buku bajakan lewat marketplace
Program menangani kejahatan Buku Bajakan sudah ditempuh jauh-jauh hari. Namun gerakan ini harus lebih digelorakan lagi.
Tulisan ini merupakan opini saya dalam bahayanya plagiarisme. Melalui tulisan ini, saya sedikit menjabarkan pemahaman saya terhadap plagiarisme.
Sadarkah Anda kalau alibi para pembajak buku itu sebenarnya merupakan toxic positivity yang jahat sekali?
Apakah Anda masih bisa menghargai buku dan penulisnya di negeri ini jika tahu tak banyak keuntungan dan malah rawan pembajakan?
Komentar Tere Liye yang cukup keras, perihal permasalahan yang sudah kronis di dunia perbukuan kita, yaitu pembajakan buku.
Tere Liye dengan tegas menolak adanya pembajakan buku, termasuk karyanya yang menjadi korban.
Pembajakan buku makin tak karuan.Bahkan buku-buku bajakan ini dijual bebas secara online di e-commerce
Nama penulis Tere Liye menjadi trending di Twitter setelah ia untuk kesekian kalinya menyuarakan kekecewaannya atas pembajakan buku yang masih marak.
Jika menista buku dan menghina Pustaka sudah sangat lazim dilakukan, maka eksistensi bangsa akan menuju kepada sebuah kematian