Abah Kahfi yang semangat untuk berbicara di depan umum, meski kemudian menggeletar juga
Aku padamu, Kau padaku, Kita meramu rindu. Kiranya masih seperti dulu
Dari titik ke titikSarat aroma menggelitikHingga bersisian rasa
Membaca dan menulis layaknya sebuah tongkat estatafet yang harus diwariskan dalam kehidupan.
Aku harus pergi, menelusur jejak mimpi. Senja telah menuakan raga, tapi tidak hati. Biarlah semakin berbijaksana.
Usaha-usaha untuk mewujudkan Sanusi Pane menjadi Pahlawan Nasional yang dilakukan Pemprov Sumatra Utara semoga dapat terpenuhi secepatnya.