Jangan mudah percaya berita hanya berdasarkan omongan konon katanya.
Perkembangan seni parikan Jula-juli ataupun kidungan jula-Juli sebagai bagian dari ciri khas kesenian ludruk, kesenian drama khas Jawa Timuran
Parikan itu kekayaan budaya yang harus dijaga. Tidak hanya bagi teman-teman di bidang kebudayaan.
Tentang istilah "pantun" dalam sastra Indonesia yang kemudian menjadi "parikan" dalam sastra Jawa, terkadang saya berpikir demikian
Puisi dalam bahasa Jawa (Parikan) mengenai nasihat dalam menjaga hati, lisan, dan telinga.
"Mas, iki jan-jane arep kepiye?" pitakonku lirih marang Mas Dika kang kawit mau nunggoni anggonku ngrampungake gawean. Dheweke mung lungguhan ana sand
Methik srikaya ing tegalan wis ati-ati kok ya tiba gedebukIki riyaya ya dina lebaran ra isa silaturahmi merga ana pageblugYen santen kuwi parutan kela
Bagi masyarakat Jawa Timur khususnya yang dengan bangganya memproklamirkan diri sebagai Arek Suroboyo pasti sangat familiar dengan kesenian ludruk.&nb
Pada masyarakat Jawa, dikenal budaya pekewuh, yakni perasaan enggan untuk menyampaikan sebuah pesan dan kritikan secara terus terang dan terbuka. Pera
Kita tidak harus menjadi yang terbaik dalam setiap aktifitas ataupun melakukan kegiatan melainkan harus berusaha dengan sebaik-baiknya. sabar dan taba
Rasanya sudah bosen nih ngeliat banyak aku-akun baru di Kompasiana yang membabi-buta dengan tulisan yang senada, maunya kampanye mendukung calon pilih
Parikan juga sering digunakan sebagai media kritik atas situasi sosial-politik yang terjadi, biasanya dengan unsur komedi. Dengan kata lain, ia menjad
Kripik gosong dipangan asu. (Ngritik uwong ojok kesusu.) Kalau mengritik seseorang jangan terburu-buru. Perhatikan dan amati tingkah lakunya. Jika mem
Pak Lurah ngecat bedhil, Gusti Allah Sifat'e Adil ~Parikan dan Kaki Palsu~ Begitulah ucapan Pak Sumadi, salah seorang tamu yang hadir di aca