Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Yang Mendiami, khususnya tentang Yang Mendiami Mata. Semoga bermanfaat.
Hari masih delapan pagi, hangat matahari masih bersahabat, dan berjalan di sudut kota yang begitu ramai itu sangatlah menyenangkan
Aku ingin belajar lebih banyak menghadapi kenyataanku dibandingkan pantulanku sendiri, pantulan maya.
Bali, tempat di mana hati menemukan ketenangan.
Puisi keenam dari sepuluh rincian Puisi | Rencana Merinci Daya Luka Pisau Puisi, khususnya tentang daya luka dari refleksi rasa. Semoga bermanfaat.
Rincian kesebelas dari duabelas puisi tentang pantulan cahaya dari hati dan bulan suci. Semoga bermanfaat.
Rincian kesepuluh dari duabelas puisi tentang pantulan cahaya matahari dari bulan suci. Semoga bermanfaat.
Rincian kedelapan dari duabelas puisi tentang cahaya matahari ke bulan suci. Semoga bermanfaat.
Mentari begitu tajam memberondong sinarnya ke dataran aspal yang kasar dan keras sehingga uap air dalam tanah yang bersetubuh dengannya..
By: ASN, Jakarta, 13 Juli 2014 Tak ada riak di airmu Bening seakan bersatu dalam hening Dan, semua terlihat berbayang disana Pantulkan sebuah si
By: ASN: Flam, 4 Mei 2014 Udara dan air bersekat dingin Heningmu meresap ke dasar sukma Bersama biru yang tenang, berbayang Pantulkan indahmu di