"Kahade, aya bacaeun teh ulah diantep, Pamali!" Pamali merupakan suatu ucapan lisan yang memiliki makna berupa himbauan, yang dipercaya berdampak
Pamali masyarakat adat Sunda memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan moral anak usia dini.
Senja kala ituJingga warnanyaAku melihatnyaFenomena yang selalu adaDikala orang-orang telah lelah bekerjaTeringat nasihat orang
Pemali, kekonyolan atau petuah? Artikel ini tentang pendapat gue terkait pemali.
Melihat Budaya Pamali dari Culture is Ordinary By Raymond William
Abah berkata, “A omat tong pipis didieu nya atanapi motongkeun, nuar tangkal ageung ieu? Bilih matak, pamali!”
Game pamali bukan sekedar game
Istilah "Pamali" adalah istilah yang sangat penting dalam budaya Jawa karena mencakup berbagai pantangan, larangan, atau aturan tak tertulis
Tanpa disadari sejak dulu orangtua kita ternyata sudah mengajari secara alami kiat-kiat bagaimana menjalani mindful eating.
Bagaimana peran sosial dalam film pamali dusun pocong
Pamali merupakan bentuk dari keberagaman budaya di Indonesia. Tetapi pamali juga dapat menjadi bumerang bagi masyrakat multikultural Indonesia.
Generasi dahulu, memaknai kata pamali sebagai sebuah larangan yang saklek yang wajib diikuti dan tidak boleh dipertanyakan lagi alasan-alasan lain.
Pamali adalah sebuah pantangan atau larang yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Rekomendasi,film horor buat menemani malam halloween kamu !
Buat pemirsa yang ingin menonton film ini, Pamali: Dusun Pocong dijadwalkan tayang sampai tanggal 7 November 2023.Berdurasi 1 jam 38 menit
Pecinta film horror lokal merapat!
Pamali adalah sesuatu yang tabu atau tidak boleh dilanggar dalam adat masyarakat Sunda, istilah ini biasa disebut dengan Pamali.
Ayo nak, naik di pundakku! Itu bukan pamali kan? Pegang kepala ayah erat, jika perlu jadikan rambutku sebagai akar pegangan agar lebih erat.
Siapa yang sering main futsal hingga senja dan ditakut-takuti oleh Kalong Wewe? Saya! Pamali, pantangan dengan unsur mistis yang sebenarnya realistis.
Mengkaji mitos larangan duduk di bantal dengan analisis hypersemiotik