Biarlah hati kita juga siap seperti palungan,siap menerima Tuhan Yesus dalam hati kita dan hidup kita
Tanggal 25 Desember, halaman diary ini kuhiasi dengan catatan penuh makna tentang Natal tahun ini.
Natal bukan gemerlap pesta yang gemilang, Namun pesta kasih, di palungan yang rendah.
Ia, Juruselamat dunia yang datang untuk menyelamatkan manusia tentu datang dalam kemewahan. Seperti tempat bersalin The Portland Hospital in London.
Sudah kali ke-tujuh puluh kali tujuh, tapi tabuh genderangku tak juga utuh
Adakah yang bersedia membukakan pintunya bagi kami? Ah, perjalanan panjang dan melelahkan, harus berakhir di gua. Namun gua dingin berubah jadi terang
Palungan adalah simbol hati manusia. Dari dalam palungan Sang Bayi, Yesus membersihkan diri manusia.
Bertahun silam, saya pernah terlibat dalam sebuah pementasan Natal di JCC. Saya tidak tahu persis, apa nama pagelaran yang kami pentaskan, drama musik