Thrifting tengah tren di kalangan masyarakat. Namun, di sisi lain thrifting memiliki dampak yang berisiko terhadap negara dan diri sendiri
Mengulik soalan cakar (cap karung) di Sul-Sel, khususnya Makassar dan Pare-Pare. Yakni barang (pakaian) bekas yang diimpor
Pemerintah saat itu melalui keputusan menteri dagkop no. 28 tahun 1982 tentang peraturan umum di bidang impor pakaian
Larangan thrifting yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengancam mata pencaharian utama bagi UMKM dalam negeri. Bagaimana nasib UMKM kita?
Bisnis pakaian bekas impor beserta thrifting dilarang Kemendag RI karena mengganggu industri garmen lokal. Apa win-win-solution atas masalah ini?
Kerugian penjualan produk thrifting terhadap ekonomi bisa mencapai Rp4,2 miliar setahun. Rata-rata 10 tahun terakhir bisa mencapai Rp42 miliar
Polemik pelarangan penjualan produk-produk thrift oleh pemerintah di negara pemerintah
Presiden Jokowi menganggap usaha pakaian bekas impor dapat mematikan industri tekstil dalam negeri.
adanya dilarang thrifting memberikan efek bagi UMKM usaha thrifting pakaian bekas impor. Pemerintah perlu meninjau masuknya barang bekas impor
Ternyata bisnis pakaian bekas impor butuh hati yang lapang.
Pilihan tentu di tangan setiap orang mau membeli pakaian baru, bekas,impor atau memilih produk lokal. Tak perlu kita menghakimi.
Second hand atau barang bekas layak pakai di pasar itu adalah barang utama yang digelar sepanjang pagi, siang, dan malam.
Apakah kegiatan thrift membantu mengurangi limbah, atau justru akan memperbanyak limbah di Indonesia?
Sudah sepantasnya pemerintah membuat regulasi akan thrifting, namun tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
Orang suka pakaian branded. Namun pendapatan dan pengeluaran tak selamanya imbang. Ada kala harus berhemat. Pakaian bekas impor alias thrift solusinya
Fenomena thrifting yang tengah naik daun kini tiba-tiba harus tiarap gara-gara gebrakan Kemendag memusnahkan pakaian bekas impor sebanyak 750 bal.
Kapal penyelup pakaian bekas impor atau Monza ditangkap polisi di Labuhanbatu Sumut. Monza cukup populer di masyarakat karena kualitasnya yang bagus.
Di tengah resesi ekonomi dan dampak ikutan dari pandemi Covid-19, booming membeli pakaian bekas (kembali) di kalangan anak muda atau thrifting menjadi
Seiring berjalannya waktu "monza" menjadi sebutan populer untuk pakaian dan aksesoris bekas. Bukan sembarang bekas, tetapi pakaian bekas impor.