Dalam novel ini, Ahmad Tohari juga menggambarkan bagaimana kehidupan para pekerja proyek dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.
"Entahlah, Pak Tarya. Namun saya merasa saat ini banyak orang tak peduli dikatakan sebagai kerbau yang hanya punya naluri harus isi perut sepenuh mung