Sebuah esai tentang kemungkinan menulis lokalitas dan kondisi sosial masyarakat lain. Contohnya mungkinkah penulis Madura menulis tentang orang-orang
Sepi pembaca walau udah usaha menulis sebaik mungkin mengikuti semua aturan bahasa maupun ikut jalan penulis yang sudah 'sukses' bin femes? Cekidot.