Kalau selama ini katalog hanya menampilkan gambar plus harga, buku Oeang Noesantara bukan sekadar katalog. Narasi sejarah tampil dalam buku ini.
Numismatis mengumpulkan koleksi berdasarkan pertimbangan keunikan, kelengkapan, dan kelangkaan. Salah satu kelengkapan adalah variasi angka tahun.
Hobi mengoleksi koin dan uang kertas dilakukan banyak orang seperti hobi mengoleksi prangko dan kartu pos, sebagian dilakukan sebagai investasi
Saya memiliki beberapa uang kertas dengan nomor istimewa di mata numismatis. Sayang hurufnya bukan merupakan inisial nama
Mahar Kaesang meskipun bernilai Rp 300.000 namun memiliki filosofi istimewa. Tergambar dari nomor seri uang tersebut.
Penerbitan mata uang pertama RI ditandai perjuangan. Bayangkan, meskipun merdeka pada 17 Agustus 1945, uang kertas baru beredar pada 30 Oktober 1946
Pada masa Nederlandsch-Indie pernah beredar dua jenis koin 1 cent, yakni 1 cent buntu dan 1 cent bolong. Bahkan cent bolong masih berlaku pada 1945
Masih banyak media menulis dan menayangkan 'prank' soal koin. Banyak masyarakat sering terpedaya ingin menjual karena butuh uang.
Tidak pernah ada uang Sukarno bertahun 1964 dengan warna dan gambar berbeda. Kualitasnya jelek karena disablon. Yang asli cetak offset.
Masyarakat awam mungkin kurang menyukai uang 'error' karena dianggap tidak berlaku untuk bertransaksi. Namun sering diburu para kolektor/numismatis.
Harga koleksi mata uang mengalami perkembangan pesat. Contohnya uang Rp10.000 bergambar relief Borobudur atau Barong.
Jangan terlalu mudah percaya kepada postingan-postingan yang tergolong fantastis
Masyarakat awam sering kali salah kaprah tentang uang-uang lama, yang mereka sebut "uang kuno". Mereka tidak memperhatikan kondisi koleksi.
Coba perhatikan harga uang kertas pada marketplace. Meskipun gambarnya sama, tapi harganya berbeda-beda. Memang sah-sah saja, meskipun sudah ada katal
Untuk kesekian kalinya masalah "koin kuno" (begitulah istilah masyarakat awam) menjadi perbincangan di media sosial. Beberapa waktu lalu koin Rp1000 k
Masyarakat yang memiliki enam pecahan uang kertas emisi 1968, 1975, dan 1977 dapat menukarkan uang tersebut ke loket penukaran Bank Indonesia (BI) ter
UPK 75 atau Uang Peringatan Kemerdekaan 75 tahun Republik Indonesia nominal Rp 75.000 terbilang sangat istimewa. Uang kertas ini dikeluarkan pada 17 A
Setelah tentara Jepang menguasai Hindia-Belanda, tindakan moneter pertama yang mereka lakukan adalah melikuidasi semua bank asing dan mewajibkan merek
Masyarakat awam mungkin bertanya-tanya apa arti kata "Specimen" pada uang kertas. Biasanya kata "Specimen" tersebut dicetak miring dan berwarna merah.
Pada 1980-an uang kertas Indonesia sering dijuluki 'paling kotor sedunia'. Bayangkan, terutama pada uang nominal kecil, sering ditemukan dalam kondisi