Sempat kukira, Ayah kesal karena aku kedapatan mengerjai guru di sekolah. Tapi, di usia 21 tahun, aku telah tuntas membaca kisah keluarga kami pada ta
Berlari aku daribiri-biri yang menaridemi sendiri permaisurimencuri kesturi di tepi sariBerlari aku dariciri-ciri yang terperitentang diri dan bari-ba
Takdir itu benteng yang sulit retas, sementara kita hanya mampu bernapas melalui batas-batas. Dimensi dan waktu. Warna dan garis. Bentuk dan suara.Sek
Terkisah Ibnuanak laki-laki pemaludengan dua mata keemasandiberi pertanyaan, berapa umurmu?Dia menjawab, delapan puluh satuSemua orang berpandangan,la
Kita berdua adalah cerita yang berjalan terlampau rapuh. Dari kota dengan debur ombak yang selalu riuh. Kota yang menyimpan masjid megah di tepia
andameneguk racundengan niatan dapatmenyakitisayaanda mengerat dada dan kepalakarena menyangka sayamelekat di sanalakoni hantu dan benalumenyerbak bau
Karena, berbeda denganku, kesepian tidak memiliki cukup permintaan. Dan, kami sama-sama tidak membutuhkan banyak percakapan.Aku hanya perlu duduk, ber
Setelah menerima tantangan Daisy untuk menjadi Nyai, aku diberi privilese untuk menghuni satu-satunya Royal Suite Room dalam The Good Hell. Yang tentu
Alih-alih menyegarkan, debur ombak di pantai ini terdengar bagai genderang yang memprovokasi peperangan.Aku mengeja napas. Pikiranku mengembara menuju
Riak-riak masa lalu yang butuh penebusan. Petir berpendar di runcing tatapannya, yang tidak pernah sepi oleh kerumunan ambisi."Nebula, kamu yakin mere
Kata orang, di dalam sana ada jendela-jendela yang terhubung dengan benua Amerika. Kata Ibu, kami dapat menggunakan suara dari langit dan samudra. Kat
Aku pikiran,tidak perlu nisan atau kuburanAku pikiran,yang kebal dari belati si tuan putriAku pikiran,membisu, membatu, lalu menderudan anti-peluru,ca
Seperti ketenangan dalam kepompong, meski rembulan membiarkan serigala melolong-lolong.Terenyak aku di bawah pohon. Ketika burung hantu yang renta dan
Akhir pekan telah bosan memiliki waktu luang. Siang lebih terang, ia memiliki terik dan api untuk memanaskan tengkuk jalanan. Lalu aku, berdiri di tep
Udara terlalu lengang menari-nari. Bunga tabebuya telah sesak menangisi langit yang bersikap dingin sedari pagi. Rerumputan tertidur pulas, membiarkan
Aku menggumam, kamu enggan peduli bahwa langit itu hitam. Dan kita, cuma segumpal ruang hampa yang terlalu bebal. Sementara radio, menara, serta pesan
Kamu berusaha memastikan, namun kita hanya mampu bicara tentang kemungkinan.***Lautan memiliki kelebihan tenaga dan waktu luang. Dimensi yang memanjan
"Kau ada masalah lambung?" tanya Tizar, menadah sambal dari Cakra."Bukan soal kesehatan, Zar. Dia ini cuma mau makan sambal buatan pacarnya saja," sel
***Aku bukan seseorang. Tanpa daging, tanpa tulang. Aku hanya pikiran. Yang sering kali memompa jantungmu, sembari bicara pada sinapsis-sinapsis
Jalan saja, pelan-pelan, atau berhenti.Dengarkan bulir-bulir yang tengah berusaha bicara. Terbata. Basahnya membisiki nama yang telah lama kamu puja.&