Untukmu, CahayakuYang hadir dengan sejuta bunga di kelontangnya asaMenawarkan harumnya kelopak melatiMeranum di setiap jengkal langkah yang akan ditit
Untukmu, yang aku panggil Sayang Aku telah menjatuhkan pilihan padamu, saat tanganmu belum aku pegang Aku putuskan berakhir padamu, saat harummu bel
Hey, kau Aku merindumu. Aku mencarimu di setiap kedipan bintang yang mulai memudar. Akupun memunguti setiap angin yang menerpa tubuh ringkihku. Berha
“Tenanglah...” Katamu kala itu Aku masih menyimpan itu, Sayang Aku patri dalam dasarnya hati Menggumpal dalam basuhan-basuhan waktu yang senantiasa
Aku perempuan Seharusnya aku bisa mengerti bukan hanya diam Ketika tatapan liarmu menembus jiwaku Dan aku tetap diam Saat suaramu menyentuh teling