Baruklinting murka. Suaranya menggeledek. dia mencabut lidi Galih Sodo Lanang itu. Maka terjadilah suatu prahara besar di tempat itu.
Serombongan orang yang njathil itu bergerak kalap, aeng-aeng atau aneh-aneh.
Guntur Geni terbujur pingsan oleh gerakan balik sikut Jane yang keras dan sangat cepat mengenai dagu. Guntur Geni tumbang.
Baruklinting tumbuh sebagai anak yang lincah, kuat dan sakti, "bagai diobong ora kobong disiram ora teles": Dia melebihi kemampuan anak-anak seusiaya.
Ular dengan sisik-sisik yang keras sekeras lapisan baja itu menggeliat, lalu masuk amblas ke dalam bumi. Bergemerincing bunyinya. Membuldoser apasaja.
Tolong ayahku. Tolong kami. Tolong!, teriak Jane. Suaranya menembus lorong-lorong apartemen. Ayah Jane menghembuskan napas terakhir di pelukan Jane.