Nia Kurnia Sari
Kasus Nia awalnya hanya cerita perjuangan seorang pedagang yang ditemukan meninggal secara tragis yang kemudian diagung agungkan oleh masyarakat
Khasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Nia Kurniasari, mengundang Empati masyarakat luas, dan rasa empati ini berubah menjadi Musyrik
Tragedi Nia sosok gadis penjual gorengan yang menjadi tulang punggung keluarga mati tragis
Kasus Nia Kurnia Sari membawa duka mendalam, memicu empati masyarakat luas, namun tak sedikit yang mengeksploitasi peristiwa tersebut.
“Kuburan Nia Kurnia Sari, korban perkosaan dan pembunuhan, sekarang dijadiin tempat ziarah karena katanya kuburannya ‘wangi’,” cuit akun @KemenperinRI
Tragedi pemerkosaan dan pembunuhan Nia Kurnia Sari memunculkan duka mendalam, namun ironisnya, peristiwa tragis ini dieksploitasi oleh sejumlah oknum.
Anak yang berusia 18 tahun Perkosa dan juga dibunuh oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
Monsun Barat dan fase La Niña adalah dua fenomena iklim yang signifikan yang mempengaruhi Indonesia
Beberapa waktu belakangan, ruang informasi publik dipenuhi oleh sejumlah kasus kekerasan seksual ekstrem terhadap perempuan berusia muda yang
Tersangka pembunuhan nia gadis penjual gorengan di padang telah menyedot perhatian publik.
Setelah beberapa tahun mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa aktivis, Ardi kini menjajaki dunia jurnalistik. Meski belum menyelesaikan kuliahnya
Ardi percaya bahwa kesempatan akan datang pada waktu yang tepat.
Kenyataan bahwa itu adalah pertemuan terakhir mereka menghancurkan Nia.
Cacian dan hinaan adalah makanan sehari-hari bagi Arin, bocah kelas 1 sekolah dasar.
Anak semata wayang yang ingin melanjut ke Sekolah Menengah Atas
Setiap pagi buta, ketika embun masih menempel di daun-daun, Adit sudah bangun dan memulai rutinitasnya. Ia tinggal bersama neneknya yang sudah tua.
Poesia ida, haktuir laransaudades resin nebe Marca husi precensa imaginação.