Rindu kehadiran kekasih seperti kemarau merindukanhujan pada bulan Juli yang mulai dilanda musim panas.
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Cerita, khususnya tentang Cerita Derita tentang Bahagia. Semoga bermanfaat.
Hujan tak berkunjung karena kemarau seperti tak berujung
Perasaan itu hadir terkadang bukan kehendak kita, ia datang seketika dan memberi rasa luka yang sakit!
Ampuni aku kasih, Mengapa bayangmu selalu mengikuti. Ingin hati untuk segera berjumpa
Karena seperti biasanya mengalir pada titik-titk terendah Menghalaunya sama dengan menampung angin berlebih pada balon
Puisi keempat dari enam rincian judul puisi tentang Pancingan, khususnya tentang Pancingan Suka Jahil ke Sesama. Semoga bermanfaat.
Puisi keenam dari tiga belas rincian judul puisi tentang Kesudahannya, khususnya tentang Kesudahannya Setia. Semoga bermanfaat.
Puisi sajak nelangsa raga menatap gelombang duniawi
Puisi ketiga dari enam rincian judul puisi tentang Bukannya dan Pokoknya, khususnya tentang Bukannya Engkau yang Menyebabkan Tangisnya.
Pedang yang tajam menusuk kalbu, tergelar luka menganga semburat pilu
Puisi perasaan bahwa nelangsa yang timbul di ujung kesendirian itu karena akibat adanya perasaan kangen pada kebiasaan bersama-sama (kebersamaan).
Kaum tua hatinya banyak yang nelangsakarena rumah besarnya menjadi asing baginya
lihatlah betapa mayat-mayat itu sudah mulai tak tertampung lagi di berbagai tempat; wajah-wajah sekarat itu lambat atau cepat mulai menyusul pucat!
Bangkit dan teruslah menerobos malam sampai pagi menjumpaimu dalam terangNya yang hangat.
Tadi malam dibuat nelangsa karena menyaksikan 'acara keluarga' pengajian pra-nikah Aurel Hermansyah yang disiarkan live RCTI
Suasana malam, udara malam, hening malam
Nelangsa PagiTersadar dari tidur nyenyak semalamanTanpa mimpi, tanpa kabarMenemui remuk pagiDan sekawanan burung pipitPada sebuah pohon akasiaSepasang