seorang pecumbu yang buta mengenali kecantikan bunga dari wanginya meraba, dan tak hendak menyimpulkan sebuah kebahagiaan di penghujung april ya
PERCAYAKAH Anda pada hantu? Sebentar, tentu ada yang bilang percaya ada yang tidak. Dan pasti ada yang imajinya langsung melayang pada sosok hantu
kesedihan melahirkan kesedihan lain sedang kegembiraan adalah kibaran warna langit burung-burung diberkahi sayap dan nyanyian biji-biji tumbuh dala
hari-hari bergegas menjauh bayangnya tersisa di dalam halimun tubuh dan ruh yang terus berputar jadi pusaran segala yang merapuh 7 Mei 2011
- awal yang lain embun tak pernah hangus ia hanya beranjak pergi ke pagi yang lain meniti cahaya matahari pada malam yang terbiasa dibebani mì
- sebuah akhir jalan setapak ini tak pernah berubah sejak kesepian pertama dimiliki kelokannya dan suatu saat seorang peziarah akan lewat dengan
[caption id="attachment_80549" align="alignleft" width="300" caption="poster "Kabayan jadi Milyuner""][/caption] JAMIE ADITYA pernah tamp
berapa banyak yang tak kita sadari, pergi seperti kabut pagi yang membakar diri, setelah berulang menciumi jejak samar yang mekar di sekian persimpang
di ruangan ini masih tertinggal suara, helai rambut, dan jejak yang tak kan terhapus di ruangan ini semua boleh pupus, tapi tidak dengan kenyataa
di sini, kesedihan purbawi dikekalkan. pada batu-batu di sebalik permukaan jalan, di mana seorang lelaki melewatinya setiap malam. sambil mengingat wa
malam baru separuh. waktu seperti pejalan yang angkuh. pada tikungan yang ditaburi serbuk cahaya lampu merkuri, ujung kabut kembali pergi. di sebua
pada keheningan yang menetes dari rekah bunga ramadan, pada senyap yang meluruhkan daun layu dari tangkai jiwanya yang dihembus kekhusyukkan angin jan
pagi telah tiba, kekasihku. biarkan kebahagiaan ini meruap dari pelukan kita dan memenuhi kamar, dijerat jaring laba-laba nakal, lalu lewat jendela y
DARI pintu persinggahan ini kita akan kembali pergi. mencari sebab dari setiap kilatan pisau sepi, serupa ancaman yang tak lagi membuat kita berpaling
petani yang menanam rindunya di ladang-ladang kesunyian, telah kembali ke rumah ini. ke pijar damar yang getarnya melukis bunga-bunga kelabu di dindin
seorang pemburu yang tersesat dipacari sepi, ketika nyanyian burung tersimpan di sarang kabut, dan matahari menakik kelam di langit barat. ditanggalka
lebih dari jumlah rambut di kepalamu yang ingin kubelai, demikianlah ingatanku padamu. mengatasi semua hal yang penting saat sepiku, demikianlah makna
jam delapan malam. di seberang kaca, angin basah menjatuhkan kalakay akasia. lelawa mulai dimabuk cahaya, dan kita menemukan perasaan yang sempat h
