KRI Nanggala (402) simbol kekuatan dan tantangan TNI AL. Tragedi tenggelamnya kapal ini mengingatkan pentingnya perawatan dan keselamatan operasional.
Penyebab tenggelamnya kapal selam ini masih diselidiki hingga saat ini. Sempat beredar kabar bahwa kapal mengalami kerusakan atau keretakan
Nanggala telah merasuk dalam jiwa, para patriot penjaga kedaulatan, semangat tabah sampai akhir
Kami, Nanggala, menyelam sebagai putra, kembali sebagai pangeran
Alkisah pada jaman dahulu kala, hiduplah monster laut dan tinggal di kedalaman samudera, monster itu berkulit hitam, berwajah garang.
Kedepannya, perlu ada penerangan dan peta-laut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pushidrosal
Kapal selam KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan setelah kurang lebih 6 hari hilang kontak.
Selama pencarian selama 72 jam, KRI NANGGALA 402 dinyatakan tenggelam (subsunk) dengan 53 awak buah kapal
Tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 kru kapal selam tersebut telah menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Jika menyimak beberapa fakta yang ditemui pada Nanggala saya tersadar bahwa film itu punya imajinasi yang tinggi
Kemudi enggan menepi mengunci enggan pergi dalam cengkraman bilik hari
Tertunduk lesu diam dan membisu, Tatapan kami kosong dan haru, Pahlawan betapa kami merindukanmu,
Aku masih menjaga negeri ini. Dalam senyap paling terdalam. Hasratku ombak berdeburan. Geloraku badai berpusar-pusar.
Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak sejak 21 April 2021 pukul 04.30 WIB di perairan utara Bali dengan membawa 53 orang awak.
Mereka bukan hilang. Bukan pula tenggelam di palung sunyi. Tapi bersemayam di pusara ibu pertiwi
Dari film ini, kita diperlihatkan bagaimana situasi-situasi genting para awak kapal selam yang selamat bertahan hidup menunggu upaya evakuasi.
Orang-orang tenggelam dalam diam. Doa-doa terbenam dalam bungkam. Langit tak sempat memberi tanda. Tanpa aba-aba.
Di pusaran Eropa, namamu Nanggala disebut, dikenang. Pergimu menyisakan duka dan tanya: mengapa berakhir sunyi tanpa kontak?
Dari Timur ke Barat Kau menjelajah lautan Indonesia Menjaga negeri mengitari kepulauan. Sang Merah Putih, kau jaga dengan nyawa dan keberanian..
Marinir yang kuat terlahir dari kerasnya gelombang Kau tantang bahaya demi sumpah mu sebagai pejuang. Meski raga dan jiwa kelak hilang dan kelak diken