Aksara kembali ku susun. Bersama indahnya hadir mu. Layaknya sandyakala.
Tentang kita dan langit yang selalu menemani. Baca selengkapnya di sini
Tulisan ini dipersembahkan untuk seseorang yang dulunya pernah mengisi dunia sang penulis, namun kini ia harus pergi atas semesta yang tidak merestui.
Duhai, syukur mewujud puisi paling nyala
Datangnya rinai di sore hari selalu dinanti olehku. Sejuknya menemani temaram dan resah hati
Air matanya jatuh membasahi pijakan ku membentuk perigi rindu tuk bertemu denganmu, hanya tuk jadi kenangan
Saat bagaskara meredup baraRenjana memainkan rasaNabastala menampak anindyaBahana hati mencipta gita cintaMemburu atma nun jauh di sanaRomansa menjelm