Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Bermula, khususnya tentang Bermula dari Mungkin. Semoga bermanfaat.
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Tak Yakin, khususnya tentang Kembali ke Tak Yakin. Semoga bermanfaat.
Meski singkat, kebersamaan ini sudah cukup untuk meyakinkanku mengadu kepada Tuhan untuk memilihmu.
Persembahan puisi berjudul "Mungkin, Suatu Hari Nanti" Karya Erlinda Septiawati
Sungguh teganya dirimu, lebih baik ku pergi atas inginku bukan caramu seperti ini
Mungkin rasa ini salah Walau mungkin lumrah Berusaha untuk melupakan
Mungkin karena masih marah, jadinya aku wajar dan paham.
Meski cari penghidupan paling akan sampai Segala biasa diselesaikan saat memahami
Biarkan salah tangkap agar ada kemampuan Tidak aman kurang baik ketidaksamaan rasa
Jejak Hati Yang Terserak DI Jalan, Mungkin Suatu Saat Akan Menemukan
Mungkin, suatu saat nanti kamu mencariku di sebaris kolom pencarian
Berpikir dewasa membuat hidupmu lebih mudah dan berjiwa ksatria
Harus ada berbagai kemungkinan di dalam kehidupan.
Puisi yang mengungkapkan rasa sakit hati dan kepatahhatian.
Sebuah puisi cinta tentang bagaimana dua orang yang pernah saling mencinta sekarang berbalik saling membenci
Ia tersesat dalam belantara ketidakpastian“Tiadakah arah yang bebas dari jerat prasangka?”
Puisi tentang seorang lelaki yang selalu merindukan kekasihnya yang seolah selalu hadir membangunkannya.