Musim tak lagi menepati janji, pancaroba mengelus lekuk kasih sayang
Malam ini ku bungkam ujung pena kisah-kisah pilu kusimpan dalam bilik jiwa
Lelaki setengah baya sepi di sudut kota. Senja menghampirinya, membisik secercah asa
Aksara mendedah dadaMenghadang jalananMenghujam belahan kananDarah- darah tumpahKeranjang jiwa terkoyak
Setelah matahari kembar itu, bersatu dalam cawan politik. Kulihat orang -orang berdiri di atas kepala
puisiku bukan syair penghibur orang-orang kecutpuisiku bukan pantun penuntut bunyi dan rimapuisiku bukan bait beratur jarak
Lelaki tambun muncul di ujung mesiu dan meriamWajahnya garang bagai singa kelaparanKukunya baru tumbuh, ketika raungan meriam diam