Di ujung sana di depan mata terik menguasai cakrawala
Kepadanya, Aku bertanya dalam kalbu Mengapa derai derai air Masih di ujung pipi
Hai pemilik segala nafas Kau tahu air mataku kering Kau tahu suaraku habis Kau tahu ragaku lemah
Aku berdiri di tengah semesta ini Membawa semua rasa yang kumiliki Melepaskannya dengan hembusan nafas Nyatanya masih banyak gelap tak lepas
Suara suara ombak itu kembali ku dengar sekian lama. Suaranya masih sama
Aku dan ragaku akan bersenai dari setiap sudut buana
Dia tak suka dengan bianglala Hitam adalah warna favoritnya
Katanya padaku rembulan Kemana atmaku berlari Gundah menguasa di benak Semangat telah bersembunyi
Bilang padanya dengan kencang.Ragaku masih bersama benakku. Menikmati setiap baskara pagi. Di rinai nan tak berujung
Aku terhanyut aku dalam duniawi Mengutamakan inginku bukan butuhku Bergelunggu dalam ilusi semata
Riuh angin berkuasa di semesta tangis anak kecil di pinggir jalan hujan deras menelimuti kota bau bau dosa menjolak