duh... burungku murung tapi tidak letoy cuma mendekam dalam sangkar mata melirik otak berbisik setanpun nyentrik aduh...burungku... ta
[caption id="attachment_133337" align="aligncenter" width="284" caption="from my blogspot"][/caption] aku mengenalmu dari arah senja dan kitapun s
belum habis hiruk pikuk tiba-tiba ramai meledak-ledak pilu dan miris Ada apa ini ?! wajah-wajah arjuna tampil seketika padahal mereka dasa m
telah datang padamu seorang lelaki bukan wanita yang didamba-damba karena dia seorang perwira ksatria yang pernah ternama dia datang bersama san
Seminggu yang lalu rok mini menghampiriku tepat di depan kedua mataku anak-anak putih abu-abu juga menyerbu biru sensual aktual pada hari mi
pagi kumulai membuka mata, lalu kucoba lemparkan sapa pada mentari yang senyum ramah padaku. kicau kepodang dan kutilang hampiri kedua daun telinga
Hay nik… Aku senang sekali bercanda denganmu Walau sesak di dalam dadaku Tak mengapa, karena itu adalah kesepakatan kita Nik….. Kamu sang
empat puluh enam tahun yang lalu mereka berdarah nyawa mereka muntah tangisan-tangisan terdengar pilu tujuh orang pemimpin mati dan menyusul du
Aku adalah udara kotor yang memasuki celah-celah sempit ruang pengap lalu bergerak bebas dan mengkotaminasi nafas-nafas letih yang merintih Terka
Coklat melonjong berdarah darah di tengah tengah basah dalam ruang bidang menyukai telanjang saat bergadang berkilau bak pedang Bibir mer
kaca mata hitam kemeja dimasukan sekuntum bunga pasang muka ceria senyum-senyum ramah-tamah suara ditelan atur tatapan aghh... sesuatu