bahwa telah sekian lamaaku mengambil sebagian namanya.Ku sulam setiap huruf menjadi kata.Ku rangkai dengan seluruh asa.Ku eja nama itu berulang sampai
Kau duduk merenungi sepi dengan lembab pipimu. Air matamu adalah tinta bening di bawah langit Malang yang merenung mendung.Tak kuasa kau bendung rindu