Di balik udara sejuk pagi di Gampong Keutapang, Aceh Besar, terdapat sebuah tradisi yang tak ternilai harganya, yaitu tradisi meugang
Makmeugang, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Meugang, adalah tradisi bagi-bagi daging yang telah dipraktikkan oleh masyarakat Aceh
tradisi daerah. Dalam artikel kali ini admin akan menuliskan tentang sebuah tradisi menjelang bulan suci ramadhan dan tradisi-tradisi ini pun berbeda
Hasil Masakan Anak Kos Ketika MeugangDi tengah kepadatan aktivitas perkuliahan dan rutinitas harian, anak kos menunjukkan antusiasme yang luar biasa d
Bukan sekedar tradisi, tapi ini bentuk kepedulian keluarga dan sesama, itulah tradisi Meugang
Begitu masuk H+1 puasa, jalanan sepanjanga 1 kilometer itu langsung berubah menjadi pujasera-Pusat Jajanan Serba Ada!
Tradisi Meugang yaitu tradisi yang dilakukan dengan memakan daging sapi atau kerbau bersama keluarga dan kerabat sebagai rasa syukur datangnya Ramadan
Sejarah makmeugang diawali pada masa kerajaan Aceh dengan memotong hewan dalam jumlah yang banyak dan dibagikan secara gratis kepada msyarakat,
Pelayanan Kunjungan dan Titipan Barang WBP Lapas Idi pada Hari Meugang Idul Adha 1444 H
Tradisi Meugang ini harus kembali ke Khitahnya, sebagaimana masa Sultan Iskandar Muda.
Tradisi ini dimulai sejak masa kerajaan Aceh, pada tahun 1607-1636 M, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda
Dalam tradisi meugang, daging meugang yang dihidangkan adalah daging sapi atau pun kerbau.
Sakralnya hari Meugang di kalangan umat Islam untuk membawakan makanan ke mertua dan orangtua.
Meugang di Aceh sudah mengakar kuat dalam kultur masyarakat. mereka mensiarkan tradisi meugang ini sejak ratusan tahun yang lalu.
Kehebatan para Ulama dalam membumikan ajaran Islam di Nusantara
Meugang dari era Kerajaan Aceh Darussalam sampai kini tujuannya sama yaitu membagi-bagikan daging kepada kaum fakir miskin.
Meugang pada hari Raya Idul Fitri adalah sebagai bentuk perayaan setelah sebulan penuh mensucikan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu
Terhitung setahun lebih sudah pandemi melanda negeri kita Indonesia. Saat ini menjelang kali kedua meugang di Aceh akan dilaksanakan di tengah pandemi
Jelang hari Meugang pertama harga daging bervariasi di berbagai daerah di Provinsi Aceh berkisar antara Rp. 160 ribu hingga Rp 200 ribu.
Tradisi ini di Aceh identik dengan masak-masak daging yang kemudian disantap bersama keluarga dan kerabat.