Dua batok kelapa nan keras kepala Kepala batu, bersorak kita serentak Serentak, begitu juga dada berdegup Berdegup mematikan angkuh sombong
Permulaan pagi ini merupa kabut-kabut Menghalangi pandang, namun menggoda pikiran; sejuk
Umma, Andai harus merindumu tanpa batas waktu. Mungkin cintalah yang membuatku sekuat ini