Kisah Sepasang Kekasih yang saling setia dan selalu bersama menikmati ruang dan Waktu termasuk saat dengan saja datang dan menemuiku.
Merpati hadir sebagai simbol berkah Roh Kudus, harapan, dan perdamaian yang dibawa Paus Fransiskus
Merpati putih tidak tahu jalan pulang atau memang sudah tidak punya rumah untuk pulang?
Alhamdulillah dua merpati yang baru belajar ilmu setitik ini di kandang rajawali seperti mendapatkan sebelangga ilmu baru.
Bahwa kedamaian adalah prioritas utama, Dan segala yang lain akan menemukan tempatnya.
Puisi kebebasan merpati dan ke asingan yang mengikuti.
Meskipun tak sebebas merpati, kurangkul fajar dengan harapan
Tumpahan emosi yang tidak bisa diucapkan, hanya bisa dituliskan
Sekumpulan merpati, bertengger di balkon tinggi, menjadi saksi bisu perkawinan pasangan muda baru.
Merpati di Balkon Pernikahan. Di balkon gedung pernikahan yang megah
Di atas balkon gedung pernikahan yang megah, Sepasang merpati putih bertengger dengan anggun.
Merpsti putih terbang melayang mencari pijakan diri sejati
Kutuangkan di sini, sebagai kerinduanku yang membuncah pada negeri yang diberkahi
Jatuh cintalah setiap hari dengan orang yang sama. Berkirim pesan seperti pertama mengenal. Bukankah ini "deraan" yang menggembirakan?!
Wahai sang merpati, kapan kau akan kembali? aku akan tetap menunggumu di sini
Bolehkan merpati ini ku sematkan di sangkarmu, Sebagai lambang cinta yang tak terbatas. Dalam puisi ini, merpati terbang bebas
Keakraban dengan pak kadus tidak berlangsung lama, karena beberapa bulan kemudian pak Kadus meninggal dunia.
Hewan bisa setia pada pasangannya sampai akhir hayat. Di antaranya, angsa dan merpati. Nah, penasaran kan, bagaimana mereka mengungkapkan cintanya?
Sinopsis The Ant and the Dove (Semut dan Merpati).